Wednesday, May 16, 2012

Backpacker Hongkong-Macau-Shenzhen 4

Day 1 : Perjalanan Sby-KL-Shenzhen-HK
Day 2 : Hongkong
Day 3 : Macau - Hongkong
Day 4 : Hongkong - Shenzhen
Day 5 : Shenzhen
Day 6 : Perjalanan Shenzhen - KL - Surabaya

Day 4 (Hongkong - Shenzhen)
Setengah hari ke 4 ini aku habiskan di Hongkong Island dan Kowloon sebelum meninggalkan Hongkong dan masuk kembali ke Shenzhen.

Setelah menitipkan ransel2 kami di Cosmic Guesthouse (free of charge sampai dengan pukul 18:00), kami menuju ke Shueng Wan MTR station exit B. Di sana  kami melihat sebuah bangunan pasar tertua dengan gaya arsitektur Edwardian yg di bangun pada 1906.

Western market sekarang ini menjadi sebuah pusat perbelanjaan yang cukup lengang di banding pusat2 perbelanjaan lain di Hongkong. Jam buka nya jam 9am-7pm.

Salah satu tujuan kami mampir di Western Market juga karena persis di belakang gedung ini ada Tram Terminus (pos pemberhentian tram). Tram hanya bisa kita jumpai di Hongkong Island dan bergerak pada jalurnya dari ujung Kennedy Town terminus sampai dengan Shau Kei Wan terminus melewati beberapa titik pemberhentian di sepanjang Hongkong Island. Kami sendiri bertujuan untuk turun di Causeway Bay Terminus.


Ding Ding Tram - Jauh dekat HK$ 2.3. Tidak usah takut kesasar.
 Jika kelewatan langsung turun saja di next stop dan ambil tram ke arah sebaliknya 
Jangan lewatkan sensasi melihat kehidupan lokal di Hongkong Island dengan duduk di tingkat atas. Ini adalah salah satu cara hemat berkeliling Hongkong Island. Cara naik tram ini adalah naik dari belakang dan kemudian ketika turun dari pintu depan kita bisa bayar dengan Octopus Card. Di tiap pemberhentian tram ada peta jalur yg dilaluinya. Jadi kita bisa pilih pemberhentian terdekat ke tempat tujuan kita.
Jangan naik Ding-Ding dari pintu depan. Pintu depan adalah pintu keluar.
Tram sudah menjadi suatu bagian hidup orang Hongkong sejak 1904. Untuk lebih mengetahui sejarah double-deck tram yang juga oleh orang Hongkong di sebut "Ding Ding" bisa klik di sini

Pagi ini kami ingin mencicip dimsum yang terkenal di Hongkong sebagai menu favorit lokal maupun wisatawan. Kami memilih Pier 88 restaurant di Sino Plaza (arah belakang Sogo Causewaybay). Dimsum restaurant di Hongkong selalu penuh dan ramai terutama di pagi hingga menjelang siang.

Ada perbedaan budaya yang saya pelajari di tempat makan di Hongkong ini, dan nampaknya ini juga berlaku di China. Jadi, ceritanya saya tidak terlalu bisa minum teh atau kuah panas. Jadi saya selalu membuka tutup poci teh chinese yg di hidangkan agar tidak terlalu panas ketika saya akan meminumnya. 
Tapi ternyata hal ini tidak boleh kita lakukan di sana, karena membuka tutup adalah tanda kita meminta poci teh tersebut di isi kembali. Jadi malu saya ketika teh poci yg masih penuh di ambil lagi oleh waitress :p 

Hidangan otentik Hongkong memberikan energi pada kami untuk melanjutkan perjalanan ke Stanley Beach. Dengan kondisi cuaca yang sedang hujan, kami mencoba peruntungan dengan harapan di Stanley tidak hujan atau sudah berhenti.
Kami berjalan kaki mencari Tan Lung Street di dekat Times Square via Hennesy Road, di mana Green Minibus number 40 akan mengantar kami ke Stanley Beach dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Minibus ini beroperasi 24 jam dan berangkat setiap 2-5 menit (06:00 - midnight) biaya HK$ 9 dan setiap 15 menit (midnight - 06:00) biaya HK$ 11. Ketika naik, kita tap octopus card kita pada alat sensor di sebelah pintu masuk. Minibus ini akan berhenti beberapa kali, sedang Stanley Beach adalah pemberhentian terakhir. Jika takut terlewat, 1 pemberhentian sebelum stanley beach adalah sebuah bangunan mall kecil di kanan jalan. Jadi minibus akan menyeberang jalan masuk ke latar mall kecil itu lalu berputar balik lagi ke jalan raya.
Tiba di kawasan wisata ini rintik hujan masih turun, tapi jangan khawatir karena selain pantai, kawasan ini juga terkenal dengan marketnya. Beberapa toko di pintu masuk memang lebih terbuka, jalanannya tanpa atap, tapi jika kita masuk sedikit lebih ke dalam, ke lorong2 di dalam market ini, kita tidak perlu khawatir akan kehujanan karena ada terpal2 yg menaungi. Stanley Market tidak seperti Ladies Market dalam soal harga. Di Stanley market ini harga relatif lebih mahal dan kita tidak bisa menawar terlalu banyak namun barang yg di jajakan juga ada perbedaan jenis dan kualitas.

Kami kembali ke area Kowloon setelah puas berkeliling di Stanley Market dengan Green Minibus 40 lagi dan berhenti di dekat MTR causewaybay. Biaya yang terpotong pada octopus card kami juga sama yaitu HK$ 9. Dari Causewaybay kami menuju MTR Sam Shui Po station exit D2. 
Saya takjub dengan pemandangan di Golden Complex yg persis letaknya di depan exit D2. Golden Complex adalah sebuah bangunan 2 lantai yg penuh berisi toko yg menjual gadget2 dan aksesoris komputer khususnya. Saya sendiri sempat membeli tablet 7 Inch bermerek Ainol. Harga di sini adalah harga pas, tidak pake nawar. 

Ternyata di kawasan Sam Sui Po ini jg patut di jadikan tujuan untuk berjalan2 dan wisata kuliner. Banyak penjaja makanan lokal serta cemilan2 selain yg jual gadget di luar Golden Complex. Dari exit D2 ini jika kita berjalan 2 blok, akan kita temukan Un Chau Street.  Di sanalah kami mencari Lok Lam Snack yg buka dari jam 3pm - 1.30am. Di Lok Lam ini kita bisa merasakan aneka hidangan dessert khas Hongkong seperti Puding Mangga, egg white and milk pudding, Black sesame dumplings in ginger soup, tofu pudding dan lain2. Mereka punya menu berbahasa Inggris ;) Soal rasa? Lidah saya tak bisa bohong....wenaakkk... :p
Deliciouss... tofu pudding
Sayang kami tidak bisa berlama2 mencoba berbagai menu, karena harus kembali mengambil ransel2 kami yg di titipkan di Cosmic dan segera meninggalkan Hongkong. Jadi menu dessert (penutup) khas Hongkong ini menjadi makanan penutup juga untuk petualangan kami di Hongkong.

Dengan barang bawaan yg cukup berat di punggung kami, kami berjalan cukup lambat di bandingkan gerak cepat langkah penduduk lokal yg pulang kerja. Yah..salah jam deh. Tujuan kami yaitu kembali ke LoWu station dan kemudian melewati imigrasi kembali masuk ke Shenzhen. Perjalanan panjang sekitar 1 jam harus kami tempuh dengan berdiri karena MTR sangat penuh. 

Selepas imigrasi Shenzhen, kami kembali naik Metro (klik disini untuk cara naik metro) menuju Lao Jie station exit C. Disanalah hotel kami Xiang Mei  berada. Kami sempat kesulitan mencari letak hotel ini karena minimnya peta yg bisa di temukan di perbatasan Lowu, tapi berkat bantuan penduduk lokal dan juga berkat voucher hotel yang kami print dari Agoda yg berisikan alamat lengkap serta nama hotel dalam bahasa Inggris dan Chinese, akhirnya kami menemukan hotel yg cukup bersih ini.

Keluar dari exit C kita akan langsung di sambut pertokoan dan ikuti saja arah petunjuk yg mengharuskan kita memutari bbrp toko ke kanan sebelum akhirnya kembali putar balik ke kiri. Keluar dari pertokoan tersebut tinggal kita belok kanan menyusuri jalan sampai ujung. Di sana kita akan temui gedung besar tanpa huruf latin.
Book Now : Clean and Strategic hotel in Shenzhen
Awalnya kami tidak menduga bahwa hotel murah di Shenzhen ini letaknya sangat2 strategis yaitu dekat sekali dengan Dong Men Shopping street. Jadi saya sangat rekomendasikan hotel murah Xiang Mei Lao Jie branch ini. Saya bilang murah karena dengan lokasi yg strategis, kamar yg luas saya hanya perlu merogoh kocek tidak sampai 300 ribu untuk 2 orang. Thanks to Agoda!


Nice dinner @ Juwei - Lao Jie
We get a free hot tea 
Satu hal lain yg membuat saya tidak menyesal memilih hotel ini adalah sebuah restaurant di sebelah kirinya (kurang lebih 100 meter) bernama Juwei. Setelah check in di Xiang Mei, kami segera mengeksplorasi daerah sekitar dan iseng mencoba restaurant yg open to 2a.m ini. Awalnya kami ragu dan takut harganya tidak sesuai saku, tapi ternyata makanan disana cukup murah2 bahkan sepertinya lbh murah dari restaurant sekelas di Indonesia.

Selepas makan dan melihat2 sekeliling hotel kami pulang beristirahat untuk berisap2 melanjutkan petualangan sehari di Shenzhen pada hari ke 5.

No comments:

Post a Comment