Saturday, August 15, 2009

Old Town Batavia

Salam wisata,
Berkenaan dengan semangat kemerdekaan aku coba ulas tentang old batavia ya :p

Lama banget kaki ini tak melangkah. Kali ini aku ada berkesempatan ke Jakarta walau cuma 2 hari. Inipun tidak bisa di bilang berlibur, namun aku menyempatkan mencuri waktu melihat Tugu Monas. Iya, hahaha baru kali ini diriku melihat tugu monas.


Jadi begini ceritanya, aku ingin membagi info hotel yang murah meriah yang letaknya cukup strategis dan yang penting bersih. Namanya Hotel Kana. Letaknya di Jalan Antara 39. Pasar Baru. Tidak mewah memang malah kesan hangat dan kekeluargaan lebih terpancar dari para staf hotel ini. Harga kamar tergantung di tingkat brapa kamar yang kita pilih karena tidak ada lift untuk tamu. (bagi yang merasa muda, nga susah2 amat kok olahraga naik tangga hihihi). Lantai 1-2 mempunyai harga sekitar 250rb dan 275rb kalau tidak salah. Lantai 3-5 berharga 200ribu rupiah. Harga ini sudah termasuk breakfast berupa roti tawar, kopi / teh yang bisa kita ambil sebanyak kita mau. Self service ye.. :p
Info hotel murah lainnya di Jakarta
Jika kita berjalan ke arah kiri, kita akan segera menemui Gedung Antara konon di gedung yang di bangun sejak sekitar tahun 1920 inilah naskah proklamasi di kumandangkan ke seluruh dunia. Gedung ini sekarang berubah fungsi menjadi tempat galeri foto para wartawan Antara. Semacam gedung untuk pameran fotografi dengan tema yang berganti2 setiap waktu tertentu.

Tak jauh, kita langsung akan bertemu dengan gerbang utama PASAR BARU. Kawasan ini di bangun sejak tahun 1820, dan merupakan kawasan elit yg di bangun oleh pemerintah Belanda dulu. Semacam kawasan Menteng kalau jaman sekarang. Tidak ada kendaraan boleh melewati kawasan ini. Kita bisa berjalan kaki menyusuri sekian banyak toko yang berjajar di kiri kanan. Ada toko sepatu, kain dan tailor, baju, minuman, makanan, alat2 keperluan fotografi, alat olahraga, bahkan ada 1 toko serba ada lengkap dari A-Z. Ada retail seperti Rimo. Ada fastfood seperti A&W. Pokoknya semua ada deh disini. Termasuk beberapa orang yang memperdagangkan uang asing dan kuno di kaki lima.Bagi penggemar filateli, persis di depan hotel ada Gedung Filateli Indonesia. Sayang saya belum sempat mampir melihat2. Di seberang juga ada banyak pelukis sketsa, karikatur dan lukisan cat berjajar.

Dari kejauhan di arah kanan hotel, kita bisa melihat puncak Monas. Dengan tekad bulat melawan kantuk aku coba berjalan pagi2 menuju ke arah itu. Dan sekitar 15 menit jalan santai, aku bisa berfoto dengan monumen nasional yang menjadi monumen peringatan semangat perjuangan revolusi kemerdekaan 1945.

Minggu pagi itu banyak sekali orang disana, sebagian besar adalah rombongan yang berwisata, sebagian lain adalah warga Jakarta yang berolahraga, bersantai piknik dengan kluarga atau bersepeda santai. Di depan gerbang kita jumpai banyak sekali bajai dan andong yang siap mengantar kemana kita mau pergi. Di tengah2 lapangan yang sangat luas dan hijau ini ada sekumpulan pedagang yang tergabung dalam 1 asosiasi yang menjual souvenir dgn berbagai macam benda bergambar Tugu Monas.

Malam harinya seorang teman yang tinggal di Jakarta mengajakku mencicip makanan di kawasan Pangeran Jayakarta (Daerah mangga dua, JAKpus). Kami makan di Bakmi Kepiting A HOK yang konon terkenal di kalangan penggemar kuliner. Lalu di tempat ini juga ada makanan yang menarik namanya Sekoteng. Bagi orang Surabaya mungkin begitu mendengar kata Sekoteng = minuman jahe dengan labu dan jelly kering. Namun ada yang beda dengan sekoteng ala jakarta ini. Coba di simak gambar dibawah. Ini semacam makanan sehat ala keturunan Chinese Indonesia. :p Tanpa jahe sama sekali ... hehe..

Sekian dulu liputan TouristpasS dari old batavia...