Setelah menempuh puluhan jam melayang2 di udara, saya ingin tahu berapa jauh kah sebenarnya saya telah pergi dari Surabaya. Saya coba gunakan Air Miles Calculator. Dan inilah hasilnya:
8287 miles / 13337 km away from home
24 May 2013 : 23.00 Jakarta / 19.00 Doha
Berangkat dari Soekarno Hatta International Airport (Jakarta) saya dan rombongan tour akhirnya memulai perjalanan panjang di udara. Terbang malam adalah salah satu cara untuk menghindari jetlag ketika berpergian ke tempat dengan zona waktu yang berbeda. Kami menggunakan Qatar Airways dengan pesawat tipe besarnya Boeing 777-300ER. Memang sih, ada layar lcd dengan video, music, dan game pada masing2 kursinya tapi kayaknya saya memilih tidur dulu deh setelah mendapatkan pinjaman selimut dan juga 1 set perlengkapan tidur (tutup mata, sumbat telinga, kaos kaki) dan juga refreshing tool (sikat dan pasta gigi). Baru saja mau mimpi terbang ala superwoman, eh sekitar pukul 00.15 WIB lampu dinyalakan. Maaf ya saya yang ga biasa naik pesawat kelas premium gini langsung bengong lihat pramugari yang mulai lewat dengan troli makanannya. Ah, paling2 bagi minuman kali kata saya dalam hati.
Full Set Midnight .... err...supper? |
Wah, ternyata salah duga nih. Ternyata miss pramugarinya kasih pilihan makanan berat, apa mungkin ikut jam DOHA yg sedang sekitar pukul 20.00. Setelah rada bingung juga memilih karena perut yang maunya tidur bukan makan, akhirnya pilihan saya seperti di atas. Kalau di pesawat premium gini mau minum apa saja tinggal pilih dan minta loh. Ada jus, soft drink, water, kopi, teh dan juga wine. Dalam perjalanan panjang begini, usahakan minum banyak air juga, jadi kalau punya botol minuman boleh minta di isi air supaya tidak bolak balik mintanya.
Okehh...sekarang lanjut tidur ahh... rasanya belum lama terlelap karena posisi tidur yang jg tidak seenak ranjang buluk di rumah, lampu pesawat di nyalakan lagi. Apalagi nih, pikir saya setelah melihat jam tangan yg masih menunjukkan jam 5.30 WIB/ 1.30 DOHA. Waww...kereta makan sudah datang lagi. Perut saya mengalami kegalauan sangat ketika menu pilihan adalah makanan berat lagi, kali ini roti nya 2 pula. hahahaha...
Fullmoon and Sunrise in DOHA |
Dengan perut yang penuh sangat, kembali saya tarik selimut dan tidur sampai pilot mengumumkan pesawat akan segera mendarat di DOHA, QATAR pada pukul 4 waktu DOHA.
DOHA International Airport merupakan sebuah bandara yang besar sangat sangat. Dari tempat parkir pesawat kami naik bus menuju terminal2 yang jaraknya kurang lebih harus di tempuh selama 15 menit lebih tanpa halangan apapun.
DOHA mempunyai 3 terminal. Bus akan berhenti sesuai urutan berikut :
Terminal 1 BIRU : terminal kedatangan
Terminal 2 KUNING : terminal transit
Sedang penumpang First and bussiness class akan lbh dulu turun pesawat dan langsung menuju
Terminal 3 MERAH : terminal premium
Karena kami akan terbang lagi menuju Casablanca pada pukul 15.00 DOHA maka kali ini kami mendapat green ticket for SHORT transfer (artinya kami tidak boleh keluar dari bandara). Bagasi kami juga tidak akan di keluarkan, berbekal daypack bag dan juga refreshment tool yang di beri di pesawat kami berbondong2 menggunakan toilet untuk menyegarkan badan. Setelah sekitar 9 jam duduk diam di pesawat, kita bisa sekedar berkeliling DUTY Free Shop yang ada di terminal transit ini. Memang tidak besar dan hanya ada 2 toko duty free. Mata uang di Qatar adalah Riyal, tapi di airport kita bisa gunakan Euro atau US dollar.
Qatar Airways tidak melayani direct flight DOHA-Casablanca, jadi kami harus menurunkan penumpang dulu di Tunisia. Lumayan lah setidaknya mengintip 1 airport lagi dan goncangan waktu turun telah sukses membuatku (maaf) meninggalkan jackpot di Tunisia hahaha. Kali ini kami tetap tinggal di pesawat dan segera melanjutkan perjalanan ke Cassablanca
25 Agustus 2015 : 23.00 WIB Jakarta / 17.00 WEST Casablanca Morocco
Tidak sia sia perjuangan saya 12 jam dan akhirnya untuk pertama kalinya saya touch down di benua AFRIKA! *nari ala Madagascar I like to move it move it.... Hahaha
Memang kalau dengar Afrika mungkin yang pertama terlintas adalah alam liarnya yang terkenal, tapi Casablanca bukan di bagian tersebut. Morocco berada di North Africa dan di ujung paling barat, Casablanca adalah kota terbesarnya walaupun sebenarnya ibu kota Morocco ada di Rabat. Penduduk Morocco menggunakan bahasa Arab, tapi bahasa French juga banyak dimengerti karena menurut sejarah mereka, bangsa Perancis dan Spanyol pernah menjajah Morroco. Sejarah panjang Morocco (Click here)
Mata uang Morocco adalah Dirham, dan uniknya mata uang ini tidak di perbolehkan di jual di luar negeri. Jadi begitu tiba di airport kami beramai ramai menukarkan sedikit Euro kami untuk keperluan 2 hari. Jangan menukar terlalu banyak karena kita tidak bisa menukar Morocco Dirham di negara lain.
Tips :
- Ingat untuk selalu mengganti jam tangan ke waktu lokal yang berlaku (Ga pingin kan ketinggalan pesawat gara2 salah waktu :p )
(to be continued in Part 2 )
No comments:
Post a Comment