Tim expedisi kali ini berangkat dari Surabaya melewati jalan tol Surabaya - Gresik dan keluar di pintu tol Manyar. Seharusnya bisa juga lewat pintu Kebomas tapi kita akan melewati kota.Kluar dari Manyar kita langsung belok kiri dan jalan saja lurus mengikuti Jalur Pantai Utara yang jalannya ternyata banyak gelombangnya.Tidak sampai 2 jam perjalanan kita sudah akan sampai di obyek wisata Lamongan yaitu Goa Maharani dan Wisata Bahari Lamongan yang berseberangan.
Setelah membayar karcis masuk sebesar Rp 3.000,-/person kita masuk ke Goa Maharani dulu. Goa ini tidak terlalu besar tapi cukup menarik. Aksesnya juga tidak sulit karena telah dibangun jalan dengan pagar di kiri kanannya. Kita dilarang melompati pagar itu untuk menjaga kelestarian gua itu. Tidak seperti bayangan kita soal goa,goa ini sudah dilengkapi dengan beberapa lampu redup yang berwarna warni dan juga alunan musik santai.Setelah puas jepret sana sini kita menyeberang ke WBL.
Untuk masuk ke Wisata Bahari Lamongan(WBL) kita bisa memilih 2 jenis tiket.Tiket yang terbatas(hanya bisa memainkan beberapa wahana gratis) seharga Rp 15.000,- . Bagi yang ingin memainkan semua wahana (sekitar 26 wahana)di dalam bisa membayar tiket terusan seharga Rp 35.000,- .Disana ada jetski,kano,bumper boat,bumpercar,go-kart,motocross,rumah sakit hantu,taman air,taman kaca,kolam renang,restaurant,museum kapal dan kerang, n masih banyak lagi deh,pokoknya cukup menarik permainannya.Kita juga bisa bersantai duduk di ayunan dan kursi di tepi pantai.Kita kelilingi lokasi wisata itu sampai pukul 17.00 WIB dan kita sudah diharuskan untuk keluar karena lokasi akan ditutup.Tetap saja acara tembak menembak camera blum puas terlaksana :p
Setelah beristirahat sebentar,kami lanjutkan perjalanan ke Tuban.Sembari mencari hotel kami merasa lapar. Jadi kami putuskan untuk makan dulu. Akhirnya kita dinner di tepi pantai di daerah Klenteng Kwan Sin Bio.Di jalan Panglima Sudirman ini berderet banyak sekali tenda penjual seafood,kami putuskan makan yang di sebelah toko Ana.Lalu kita akhirnya memutuskan untuk masuk ke Hotel Ratna di jalan Ronggolawe yg banyak direkomendasikan oleh orang sana.Kita ambil 1 kmr besar double bed+AC+km mandi+TV Rp 100.000,- dan 1 kmr kecil 2singgle bed+AC+Km mandi+Tv Rp 85.000,- .Setelah mandi semua sekitar pk 00.00 kita kluar bentar liat Masjid di Alun2 yang unik dan berwarna-warni.
Paginya kita makan dulu di depot "Echo" di Jalan Basuki Rahmat. Lalu dari sana kami lurusss aja menuju ke arah desa Montong. Tujuan kita hari ke dua ini ke Air Terjun Nglirip.Kita sampai di sana kurang lebih 2 jam perjalanan karena jalan yang bergelombang itu. Obyek wisata ini ternyata belum di komersilkan. Jadi setelah menitipkan mobil ke pemilik warung di sana kami turun. Dan WOW tidak mengecewakan. Air terjun ini bak lukisan2 di kalender.Kami beruntung sekali waktu itu tidak panas dan tidak hujan, jadi kami dapat bersantai dan merasakan dekatnya alam dengan tenang. Puas dan segar bermain air kami kembali meneruskan perjalanan setelah memberi sedikit tips ke pemilik warung.
Kami putuskan untuk meneruskan perjalanan pulang ke Surabaya lewat Bojonegoro. Sesampai di Bojonegoro yang katanya terkenal dengan burung dara dan swikenya,kami makan lagi ;p Kali ini makan di jalan Diponegoro no 34.Disini tersedia ayam and dara goreng juga nasi pecel contong.Setelah kenyang kita lanjutin perjalanan pulang melewati Babad (kalo mau beli oleh2 wingko disini tempatnya yang terkenal Loe Lan Ing),Lamongan, dan Gresik.Akhirnya kami keluar kembali di Surabaya melalui pintu tol Dupak.
Setelah membayar karcis masuk sebesar Rp 3.000,-/person kita masuk ke Goa Maharani dulu. Goa ini tidak terlalu besar tapi cukup menarik. Aksesnya juga tidak sulit karena telah dibangun jalan dengan pagar di kiri kanannya. Kita dilarang melompati pagar itu untuk menjaga kelestarian gua itu. Tidak seperti bayangan kita soal goa,goa ini sudah dilengkapi dengan beberapa lampu redup yang berwarna warni dan juga alunan musik santai.Setelah puas jepret sana sini kita menyeberang ke WBL.
Note : Bawalah tripod camera untuk hasil yang maksimal.
Goa Maharani
Untuk masuk ke Wisata Bahari Lamongan(WBL) kita bisa memilih 2 jenis tiket.Tiket yang terbatas(hanya bisa memainkan beberapa wahana gratis) seharga Rp 15.000,- . Bagi yang ingin memainkan semua wahana (sekitar 26 wahana)di dalam bisa membayar tiket terusan seharga Rp 35.000,- .Disana ada jetski,kano,bumper boat,bumpercar,go-kart,motocross,rumah sakit hantu,taman air,taman kaca,kolam renang,restaurant,museum kapal dan kerang, n masih banyak lagi deh,pokoknya cukup menarik permainannya.Kita juga bisa bersantai duduk di ayunan dan kursi di tepi pantai.Kita kelilingi lokasi wisata itu sampai pukul 17.00 WIB dan kita sudah diharuskan untuk keluar karena lokasi akan ditutup.Tetap saja acara tembak menembak camera blum puas terlaksana :p
Note : Bawalah topi /payung dan pakailah pelindung matahari(sunblock)
Wisata Bahari Lamongan
Setelah beristirahat sebentar,kami lanjutkan perjalanan ke Tuban.Sembari mencari hotel kami merasa lapar. Jadi kami putuskan untuk makan dulu. Akhirnya kita dinner di tepi pantai di daerah Klenteng Kwan Sin Bio.Di jalan Panglima Sudirman ini berderet banyak sekali tenda penjual seafood,kami putuskan makan yang di sebelah toko Ana.Lalu kita akhirnya memutuskan untuk masuk ke Hotel Ratna di jalan Ronggolawe yg banyak direkomendasikan oleh orang sana.Kita ambil 1 kmr besar double bed+AC+km mandi+TV Rp 100.000,- dan 1 kmr kecil 2singgle bed+AC+Km mandi+Tv Rp 85.000,- .Setelah mandi semua sekitar pk 00.00 kita kluar bentar liat Masjid di Alun2 yang unik dan berwarna-warni.
Note : Jalan besar di Tuban kebanyakan satu arah.Jadi kalo tidak tau pasti lebih baik bertanya sebelum kita harus memutar jauh2.
Masjid Tuban
Paginya kita makan dulu di depot "Echo" di Jalan Basuki Rahmat. Lalu dari sana kami lurusss aja menuju ke arah desa Montong. Tujuan kita hari ke dua ini ke Air Terjun Nglirip.Kita sampai di sana kurang lebih 2 jam perjalanan karena jalan yang bergelombang itu. Obyek wisata ini ternyata belum di komersilkan. Jadi setelah menitipkan mobil ke pemilik warung di sana kami turun. Dan WOW tidak mengecewakan. Air terjun ini bak lukisan2 di kalender.Kami beruntung sekali waktu itu tidak panas dan tidak hujan, jadi kami dapat bersantai dan merasakan dekatnya alam dengan tenang. Puas dan segar bermain air kami kembali meneruskan perjalanan setelah memberi sedikit tips ke pemilik warung.
Note: Jika arah Anda benar tidak usah takut terlewat,air terjun ini terlihat dari jalan.
Nglirip Waterfall
Kami putuskan untuk meneruskan perjalanan pulang ke Surabaya lewat Bojonegoro. Sesampai di Bojonegoro yang katanya terkenal dengan burung dara dan swikenya,kami makan lagi ;p Kali ini makan di jalan Diponegoro no 34.Disini tersedia ayam and dara goreng juga nasi pecel contong.Setelah kenyang kita lanjutin perjalanan pulang melewati Babad (kalo mau beli oleh2 wingko disini tempatnya yang terkenal Loe Lan Ing),Lamongan, dan Gresik.Akhirnya kami keluar kembali di Surabaya melalui pintu tol Dupak.
No comments:
Post a Comment