Day 1
Barisan kerlip lampu dilandasan dan terminal Juanda menghantar kami tinggal landas,. Kebetulan dengan penerbangan AK 917 kami mendapat pesawat terbaru airbus AirAsia. Dengan tempat duduk yang lebih nyaman dan lebar, dan awak pesawat yang ramah sekali kami memulai liburan kami, kami sempat ngobrol santai begitu sama salah seorang pramugaranya sampai tidak terasa kami sudah tiba di KL LCCTerminal.
Setelah melewati imigrasi, ada counter Skybus yang bisa mengantar kami ke KL Sentral Station yang berjarak kurang lebih 1.5 jam perjalanan dengan hanya 9 RM. Ada juga sih Aeroline yang seharga 8 RM tapi bus nya kelihatannya lebih enak yang Skybus (official punya AirAsia juga). Skybus ini keberangkatannya setiap 30 mnt. Rute LCCT - KL sentral (7a.m. - 1.15a.m) Rute KL Sentral - LCCT (3.30 a.m - 10 p.m). Lalu kami naik taxi (10 RM) ke hostel.Jadi jam 12 tepat kami tiba di PUDU HOSTEL.
Reception yang melayani kami adalah seorang cewek Indian yg ramah, kami membayar 12 RM/orang untuk 1 bed dan deposit 10 RM/berdua. Di ruang lobi itu ada cafetaria, pool table, 2 televisi dan banyak sofa yang cukup nyaman dan bersih untuk ukuran hostel di daerah itu. Kamar kami adalah sebuah kamar kecil dengan 2 ranjang double decker, penghuni lainnya adalah cewek dari Ireland dan Jepang.
Setelah meletakkan barang kami, kami menyempatkan diri untuk makan Nasi Lemak di Estana Curry House di dekat hostel. Lokasi Pudu Hostel sangat strategis. Tepat dibawahnya adalah 7Eleven, tepat di depannya adalah Pudu Raya Bus Terminal, tidak jauh juga ada Pasar Rakyat LRT terminal, 15 menit perjalanan kaki dari pusat belanja Bukit Bintang.
Sudah kenyang, kami sempat menanyakan tiket bus ke Singapore untuk pagi besok tapi karena ini adalah hari Raya Idul Fitri travel agent itu menyebutkan harga2 yang bisa dibilang rada ngawur. So, dengan gambling kami memutuskan menunggu terminal buka jam 8 baru membeli tiket disana. Harga normal adalah berkisar antara 25-30 RM sekali jalan dan kami ditawari sampai 60 RM :( .Jika kita merencanakan perjalanan PP adalah baik jika kita membelinya di KL karena kurs di Singapore adalah hampir 3 x lipat.30 RM dan 30 SGD hehehehe......jauh bok!
Pudu Raya Bus Station
Day 2
Bangun tidur kami langsung menyeberang jalan dan mencari tiket, karena liburan buanyak banget orang di stasiun itu dan akhirnya kami mendapat seharga 40RM (lagi2 dengan alasan hari raya). Karena bus akan berangkat 30 menit lagi, tanpa mandi kami langsung packing dan check out hostel :p
8.30 perjalanan panjang ke Singapore dimulai dengan bus Eltabitha. Selepas kota KL, pemandangan selama sekitar 4 jam berikutnya adalah perjalanan panjang yang membosankan karena sepanjang itu pula kita hanya di hibur oleh deretan kelapa sawit!!! Sebelum mendekati perbatasan Malaysia - Singapore ada pemberhentian bus bernama Lucky Garden dimana kita bisa makan,ke wc (tandas), or membeli souvenir khas Malaysia. Bus akan berhenti sekitar 30 menit dan melanjutkan perjalanan ke perbatasan. Antrian panjannnggg sekali menghiasi jalanan perbatasan itu, begitu pula ketika kami tiba di Woodland Checkpoint (Imigrasi Singapore) antrian orang pun panjannggggg banget. Dan karena antrian2 ini pula akhirnya ada kesalahan persepsi dari teman2 satu bus ku. Kami semua menuju tempat stop nya bus, tapi bus kami tak ada disana .... semua orang bingung dan akhirnya ada sopir bus lain yang bilang kami sudah ditinggal. So, mereka akhirnya menerima penawaran sopir itu 5 RM untuk membawa mereka ke kota. Aku masih belum rela aja apalagi si sopir itu sok banget, so aku masih bertahan di sana beberapa saat sampai temanku uda nga sabar n memutuskan naik bus umum SMRT yang menuju kota dengan harga 2.30 RM. Begitu kami duduk di bus itu, aku melihat bus Eltabitha kami berhenti di pemberhentian. Hiks .....mungkin dia sendiri juga antri bus, mungkin juga dia uda putar lagi menunggu kami yang lama banget di Imigrasi.
Selepas turun dari bus, kami masuk MRT station terdekat di BUGIS dan keluar di Clarke Quay Station setelah Lik membeli EZ Link card seharga 15 SGD. Dan betapa kagetnya aku, karena ketika keluar aku tak perlu lagi jalan bbrp meter seperti tahun lalu karena begitu keluar station, SUMMER TAVERN hostel adalah tepat di seberangnya. Lalu aku menoleh lagi celingukan, kiri kanan depan blakang dan baru sadar kalau tempat aku berdiri saat ini itu adalah bangunan konstruksi yang belum jadi tahun lalu. Wahhhh keren semakin bagus aja lokasi hostel favoritku ini!! Bangunan konstruksi itu telah disulap jadi mall yang cukup besar dan ada starbuck,Long John Silver serta Burger King di pintu utamanya. Untuk informasi Summer Tavern bisa di lihat di post lain blog ini. Ow iya, skrg taripnya naik jadi 35 SGD semalam include breakfast + locker.
Summer Tavern Hostel
Selepas mandi dan menata bawaan kami di sebuah kamar dorm dengan sekitar 12 double decker bed kami keluar menuju Chinatown dengan melewati Singapore River (Some memory come up and make me smile .... hope you're here my friends).
Singapore River
Keluar di Chinatown kami menuju Chinatown Food Street. Ketika melihat kata2 Hainanese Chicken Rice langsung air liur menetes. Kami berhenti di depot Tiong Bahru yang ramai penuh mejanya. Ada 2 pilihan harga nasi Hainan ini, yaitu 2/3 SGD (beda banyak ayamnya). Selepas makan kenyang, kami menyusuri toko2 kaki lima di Chinatown itu. Tulisan 3 for 10 tersebar dimana2 dan barang2nya menggoda hati, akhirnya Lik mulai borong barang deh :)
Rasa capek mulai merasuk dan akhirnya kami kembali dulu ke hostel untuk meletakkan barang2 bawaan sebelum bersantai dan duduk2 di Singapore River. Kalau udah jalan2 bawaannya laparrr mulu, jadi kita cari Mc D terdekat yang buka 24 jam karena sudah lewat tengah malam. Ternyata ada di belokan setelah food center di sepanjang Boat Quay (riverside).
Day 3
Hari ini ke Orchard, Lik puter2 cari coklat di lantai bawah Takashimaya trus sekalian kita lunch di food court disana. Jam uda nunjukin jam 2 lebih, tapi food court itu penuh sesak dan mejanya terbatas. Habis isi bensin kita keluar menuju Border Bookstore, tapi aku sendirian lanjut ke SUNNY bookshop di Far East Plaza yang juga jual buku second sebelum nyusul Lik kembali.
Malam menjelang, setelah kembali ke posko alias hotel :p kami lanjut ke Lau Pa Sat Hawker Centre di kawasan Fullerton MRT. Lumayan banyak pilihan makanan dan murah juga.
Malam menjelang, setelah kembali ke posko alias hotel :p kami lanjut ke Lau Pa Sat Hawker Centre di kawasan Fullerton MRT. Lumayan banyak pilihan makanan dan murah juga.
Kaki sudah lumayan capek tapi jam masih menunjukkan jam 10.30 p.m. so aku memutuskan jalan2 dulu ke Merlion Park duduk2 dulu dan trus jalan kaki menyusuri river sampai ke hostel karena MRT pasti sudah tutup. Hehehehe si Lik malas banget jalan, tapi dengan enggan ya dia ikut akhirnya.
Sampai di hostel sudah jam 1 an, kami kira tinggal masuk dorm dan tidur setelah perjalanan jauh tapi ternyata kami salah.
Sampai di hostel sudah jam 1 an, kami kira tinggal masuk dorm dan tidur setelah perjalanan jauh tapi ternyata kami salah.
Kahlil sang empunya hostel ada disana dengan bbrp teman2nya dan juga penghuni hostel dari berbagai negara. Ada sekitar 10 orang, tapi rame banget di teras itu, penuh dengan canda, olokan, senda gurau,berbagi cerita, dan berbagi pelajaran bahasa sampe kata2 jorok. It feels warm and like home there. Yah perkataan dunia itu kecil terbukti deh ternyata aku bertemu 2 model yg pernah aku foto hahaha. Tak lama Kahlil mengajak kami semua berjalan ke BOLLYWOOD PUB 5 menit jalan kaki dari hostel(milik temannya).Tarian India di peragakan oleh sekitar 5 cewek India secara bergantian,Kahlil menyebutnya belly dancing. Mereka juga menerima tip langsung dari para tamu yang datang.
What an interesting night .... or morning tepatnya karna kita pulang jam 3.30 a.m.
What an interesting night .... or morning tepatnya karna kita pulang jam 3.30 a.m.
Day 4
Tanpa kami ketahui, ternyata di Singapore sedang ada festival Deepavali, sebuah ritual tradisi Indian yang menyalakan lampu2 (krg jelas historynya,blum di google :p) jadi ada juga seperti bazaar dan deepavali heritage gitu di sebuah jalanan di Little India. Pedagang kaki 5 ini menjual segala barang khas India dari kalung bunga, makanan kecil(muaniiissss smua), keripik2, heena(tinta tatoo),CD,lampu2 dengan berbagai bentuk, sesajian, baju, selendang, bindi (tanda di dahi wanita India),Bangle,dll. Ada pertunjukan pembuatan Bangle dari "lac" semacam kayu begitu,jadi kita bisa order sesuai bentuk dan warna yang kita inginkan. Sayangnya sang pembuat tidak berseni dan susah berkomunikasi,jadi yang dibuat samaaaaaa terus, sampe ngantuk aku lihat sembari nunggu Lik pesan.
Dari Little India kami mampir di Mustofa Center (24 jam) tapi saking padat dan sesaknya kami memutuskan untuk kembali lagi malamnya. So, kami jalan menuju Arab Street untuk mencoba menu makanan ala timur tengah. Kahlil merekomendasikan Amirah's Grill di Busorah Street, untung deh karena begitu sampe sana langsung hujan.
Tapi kecewa juga soalnya harusnya setelah makan mau ke Sentosa lihat wahana baru Song of the Sea. HIkss.....Alhasil setelah makan dan ketemuan sama teman kerja lama si Jon dan temannya Rocky, kami diantar kembali ke hostel. Hehe thanks ya.Kami juga sudah sempat membeli tiket untuk balik ke Pudu Raya, KL dengan harga 27 SGD di Golden Mile Complex dengan melalui travel agent SRI MAJU.Kembali kami harus meletakkan barang belanjaan, sebelum berpetualang lagi.
Dengan menggunakan MRT kami turun di Farrer Park dan kembali ke Mustofa Center pada jam 11.30 p.m. dan kami harus menggunakan taxi untuk kembali karena MRT sudah akan tutup.Ini toko serba ada terbesar yang pernah aku datangi saat ini, kaki udah rasanya mau copot tapi belum selesai aku kelilingi semua lantainya sampai jam 3.30 a.m. Aku blanjanya banyak makanan, hihihi makanan yang nga ada di Indo, trus chilli2an,dll gitu deh bahkan juga mie instant dan soup2an.
Day 5-6
Buka mata, kaget banget, uda jam 11.15 a.m. hueeeee 45 menit lagi musti check out. Setelah check out,luggage kami tetap titipkan di hostel lalu kami brangkat ke Orchard lagi karena ada bbrp barang yang ketinggalan dibeli. Kami lunch di Food Republic (lantai 4 Wisma Atria) di mana juga merupakan food court.
Malam hari kami mendapatkan pengalaman mahal yang tak kan terlupakan. Kami tertarik untuk makan di Boat Quay sebagai penutup perjalanan kami dan akhirnya setelah melalui setiap sales makanan di depan resto mrk masing2 yang gigih menawarkan menu mrk, kami memilih makan di Haven Restaurant. Suasananya bagus, banyak turis western juga yang makan sana. Tapii ......
AWAS PENIPUAN!!!! WARNING !! IT'S A TOURIST TRAP!
Ceritanya setelah melihat menunya,yah walau termasuk mahal masih reasonable lah so kami ok dan duduk disana. Kami mendapat free drink, bisa segala minuman. Lalu kami pesan menu Ikan masak Asam Manis yang di menu seharga 30 SGD.Tomyam SGD 15 untuk aku sendiri. Sambil menunggu order kami keluar, ada sepiring kecil(lepek sambel) kacang2an. Si Lik mulai curiga dan dia bertanya kepada salah seorang pelayannya apakah itu complimentary? YES! begitu jawabnya. Tapi begitu keluar bonnya, doengg....kacang bayar, tisue basah di meja bayar, dan paling parah, ikannya keluarnya seharga 80 SGD!!!!!!!! DAMN, dirty bussiness, ternyata ikannya di hitung per ounce.Sebelumnya juga seorang westerner di meja sebelah kami hampir tertipu, ada mknan yang masuk ke bill nya padahal dia tidak order untung dia teliti.
Sebuah penutup yang benar2 tidak menyenangkan. Tapi ya sudah deh.... pengalaman emang mahal. Maka semoga blog ini membantu.
Sebuah penutup yang benar2 tidak menyenangkan. Tapi ya sudah deh.... pengalaman emang mahal. Maka semoga blog ini membantu.
Kembali kami ke hostel dan say goodbye kepada semua staff yang baik and friendly lalu kami segera memesan taxi via telepon tapi .... ternyata jam 9 - 11 adalah jam sibuk taxi2 itu. So kami berjalan sampai di Singapore River untuk ambil taxi dari sana tapi ternyata masih aja tidak ada satupun yang kosong. Akhirnya kami berjalan lebih jauh lagi sebelum menemukan taxi kosong tapi tanpa argo so dia pasang tarip 15 SGD dari sekitaran Singapore River sampai ke Golden Mile Complex. Dari pengalaman sih yah .. tdk terlalu mahal seharusnya dalam rush hours.
Begitulah kami akhirnya kembali ke KL berangkat jam 11.30 p.m. dan sampai jam 5a.m. Begitu sampai di Pudu Raya Bus Station kami menitipkan luggage kami yang cukup berat di Pudu Hostel dengan harga 2 RM / Luggage. Lalu kami berkeliling sampai tengah hari sebelum akhirnya kembali naik taxi ke KL CENTRAL by taxi seharga about 5 RM.
Begitulah catatan perjalanan kami,dan kami diantar kembali ke Indonesia oleh AirAsia :p tanpa kurang apapun, kecuali satu pak rokok yang titipan seorang teman yang koleksi :(.
Amankan bagasi Anda dengan wrapping jika bagasi tersebut bukan berupa koper yg bisa di gembok
------------------
Keep the light of travelling spirit alive .....