Part 1 : Phuket
I'am so lucky to experience the new Bangkok International airport yang baru diresmikan berjalan hari ini pada pkl 20.00, dan Suvarnabhumi Airport ini bener2 designnya modern punya deh!
I'am so lucky to experience the new Bangkok International airport yang baru diresmikan berjalan hari ini pada pkl 20.00, dan Suvarnabhumi Airport ini bener2 designnya modern punya deh!
Aku di sambut hujan deras, setelah diberi informasi oleh orang2 yang sengaja di siapkan untuk membantu pengunjung (karena baru dan besarnya airport ini), maka aku tahu bahwa untuk mencapai public transport kita harus naik free shuttle bus menuju stationnya sejauh 20 menit. Lalu sesuai dengan petunjuk aku naik bus 551 yang seharusnya berhenti di Victory Monument, namun setelah hampir 2 jam perjalanan menuju tengah kota, bus itu malah menepi di halte di jalan yang cukup gelap dan sepi untuk ukuran tengah kota. Seorang backpacker lain dari Swedia ikut turun bersama ku, alhasil kami bingung karena menurut pendengaran kami pak kondektur bilang kami harus ganti bus nomor 70 tapi ternyata yang dimaksud adalah 17 yang pengucapannya dalam bahasa Inggris adalah mirip.
Teman perjalanan ku turun di Siam Square daerah pusat perbelanjaan di Bangkok. Aku masih harus ganti bus no 15 untuk menuju daerah Kaosan Road daerah pusatnya backpacker berkumpul. Gerimis menyertai ketibaan ku di sana, dengan perut kosong dan lumayan kedinginan aku langsung menuju Kaosan Palace Hotel yang kudapat infonya melalui net. Hum... saking lamanya sampe lupa harganya..... kalo nga salah about THB 500. Hotel ini tidak mewah malah sangat susah mau dikatakan hotel, tapi memang kamarnya banyak.
Day 5
Kaosan Road, juga dikenal sebagai surganya backpacker. Kalau mau membayangkan persis dah sama Legian-nya Bali. Jalan ini tidak dibuka untuk kendaraan di sore hari. Yang ada disana hanyalah lautan manusia yang menikmati suasana hidup di sepanjang jalan itu. Di kiri kanan jalan penuh dengan bar-bar dan cafe, moneychanger, toko segala macam souvenir, foot massage, bookstore, cd bajakan, dannnnn makanan.......
Day 5
Kaosan Road, juga dikenal sebagai surganya backpacker. Kalau mau membayangkan persis dah sama Legian-nya Bali. Jalan ini tidak dibuka untuk kendaraan di sore hari. Yang ada disana hanyalah lautan manusia yang menikmati suasana hidup di sepanjang jalan itu. Di kiri kanan jalan penuh dengan bar-bar dan cafe, moneychanger, toko segala macam souvenir, foot massage, bookstore, cd bajakan, dannnnn makanan.......
Pagi ini cerah, aku putuskan untuk berkeliling ke temple2 yang sangat terkenal keberadaannya di Bangkok. Sebelum membuat kaki ku bekerja keras hari ini aku menanyakan beberapa informasi ke resepsionis. Dan yang sangat di tekankan olehnya ... (yg jg telah di peringatkan oleh seorang ibu2 penjual kelapa bakar di Phuket) " DON'T TRUST THAI MAN"
Dengan menggunakan tuk2 yang menawarkan THB 10 untuk keliling 4 temple aku akhirnya mencoba kendaraan khas Thailand itu. Satu lagi yang harus diwaspadai di Bangkok ini "JANGAN BERURUSAN DENGAN JEWELRY JIKA ANDA BUKAN AHLI" peringatan ini bahkan ada di box Tourist Information Centre. Ini dikarenakan banyak sekali penipuan berhubungan dengan perhiasan di kota besar ini apalagi terhadap single women traveller.
Dengan menggunakan tuk2 yang menawarkan THB 10 untuk keliling 4 temple aku akhirnya mencoba kendaraan khas Thailand itu. Satu lagi yang harus diwaspadai di Bangkok ini "JANGAN BERURUSAN DENGAN JEWELRY JIKA ANDA BUKAN AHLI" peringatan ini bahkan ada di box Tourist Information Centre. Ini dikarenakan banyak sekali penipuan berhubungan dengan perhiasan di kota besar ini apalagi terhadap single women traveller.
Find the Tourist Information Center to find the right information. Don't trust a thai man you find somewhere on the street. If you really need to ask, ask many people. And this message from the Information Center booth : DON'T TRUST IF SOMEONE TOLD YOU : TODAY IS A HOLIDAY AND PALACE AND MANY TOURIST ATTRACTION IS CLOSED UNTIL NOON. They will lead you to many other place (where they'll got a commission if you buy something there)So, aku keliling berbagai tempat yang di kenal sebagai icon Bangkok sampe kaki ku lecet. Tapi asik juga sih...hehe....matahari masih mau menyertai perjalananku. Ada Golden Temple yang merupakan kuil tertinggi di Bangkok, sehingga kita bisa liat pemandangan kota Bangkok dari atapnya. Lalu ada Wat Po, sebuah kuil tertua di Bangkok yang dulunya merupakan pusat belajar raja2 Thailand. Di dalam kuil ini ada patung Budha Tidur yang sangat terkenal berwarna kuning emas hehe ..pokonya panjang banget.
Oh iya ada peringatan lain buat temen2.Dalam perjalanan pulang ada taman besar banget dengan merpati memenuhi jalanan. Karena menarik aku berhenti sebentar menonton kumpulan besar merpati itu jalan2 di trotoar yang ramai dengan penjual es, orang duduk2 di kursi taman, dsb. Tak lama datang seorang cowok Thai yang lumayan lusuh menawarkan sebungkus kecil biji2an jagung ama beras mungkin buat kasih makan merpati2 itu. Aku bilang tidak dan mulai melanjutkan perjalanan, dia masih mengikutiku dan memaksa memberikan sampe jatuh2 segala tuh biji2an. Alhasil dia minta duit untuk jagung2 itu. Dengan nada marah aku bilang NO! sambil trus berjalan.
Malam hari aku habiskan waktu menikmati Kaosan Road, keinginan hati sih mau lihat daerah Siam Square yang terkenal tapi gerimis mengurungkan niatku. Aku mencicipi Pad Thai (semacam kwetiau) dan sekali lagi aku jatuh cinta pada makanan Thai dengan acar cabe yagn gede2 n enak ini. Hummm .. lalu aku pesan minibus untuk ke airport di travel agent di Kaosan Road. Harga yg ditawarkan macam2 tapi harga termurah yagn aku dapat adalah THB 120 dari Kaosan ke Suvarnabhumi Airport.
Day 6
Dimulailah lagi kencanku dengan Airasia. Jam 4 pagi aku sudah bangun karena aku dijemput jam 5. Setelah menanti hampir 2 jam di airport akhirnya gate check-in penerbangan Bangkok - Malaysia dibuka, segera setelah check-in bagasi (walaupun kecil tapi uda nga kuat bawa :p) aku bayar international airport tax sebesar THB 500. Airport ini bener2 keren deh dalamnya, keren abis dah! Di pesawat kembali aku punya temen baru, anak Bangkok namanya Amy, penerbangan kali ini nga terlalu terasa lama karena kami banyak ngobrol tentang berbagai hal.
Sesampai di KLLCC (airport khusus AirAsia) aku melanjutkan perjalanan ke Surabaya, nah ini deh udah penyakit yang namanya penumpang dari Malaysia ke Indo yang rata2 orang Indo ini nga tau yang namanya "antri" aduhhh uda gate check-in penerbangan jurusan ini slalu kayak pasar, main serobot! Jadi harus balapan di sini yang nga punya malu slalu lebih menang.
Sukur akhirnya sore hari aku menginjak Surabaya dengan selamat.
Malam hari aku habiskan waktu menikmati Kaosan Road, keinginan hati sih mau lihat daerah Siam Square yang terkenal tapi gerimis mengurungkan niatku. Aku mencicipi Pad Thai (semacam kwetiau) dan sekali lagi aku jatuh cinta pada makanan Thai dengan acar cabe yagn gede2 n enak ini. Hummm .. lalu aku pesan minibus untuk ke airport di travel agent di Kaosan Road. Harga yg ditawarkan macam2 tapi harga termurah yagn aku dapat adalah THB 120 dari Kaosan ke Suvarnabhumi Airport.
Day 6
Dimulailah lagi kencanku dengan Airasia. Jam 4 pagi aku sudah bangun karena aku dijemput jam 5. Setelah menanti hampir 2 jam di airport akhirnya gate check-in penerbangan Bangkok - Malaysia dibuka, segera setelah check-in bagasi (walaupun kecil tapi uda nga kuat bawa :p) aku bayar international airport tax sebesar THB 500. Airport ini bener2 keren deh dalamnya, keren abis dah! Di pesawat kembali aku punya temen baru, anak Bangkok namanya Amy, penerbangan kali ini nga terlalu terasa lama karena kami banyak ngobrol tentang berbagai hal.
Sesampai di KLLCC (airport khusus AirAsia) aku melanjutkan perjalanan ke Surabaya, nah ini deh udah penyakit yang namanya penumpang dari Malaysia ke Indo yang rata2 orang Indo ini nga tau yang namanya "antri" aduhhh uda gate check-in penerbangan jurusan ini slalu kayak pasar, main serobot! Jadi harus balapan di sini yang nga punya malu slalu lebih menang.
Sukur akhirnya sore hari aku menginjak Surabaya dengan selamat.